Kalau Ku Mati, Kau Juga Mati…
Bait lagu di atas merupakan penggalan lagu Posesif yang tak cuma mempopulerkan band Naif, melainkan juga Afy, waria yang tampil sebagai bintang video klipnya.
Bagi kalangan transeksual, waria, seperti Afy, bait itu sangat menusuk tapi juga megungkapkan kondisi jiwa raga mereka. Juga kaum gay pada umumnya, sebagai sesama kaum homoseksual.
Berikut adalah beberapa koleksi video Homo sek, silakan Klik Disini!
Istilah posesif – yang berarti “rasa memiliki dan keinginan untuk menguasai pasangan secara berlebihan” – belakangan muncul dalam kasus Ryan. Ketika korban Hery Santoso, menawar pacarnya untuk menemani tidur dengan janji imbalan mahal itu, ia menjadi marah.
Kisah yang mirip terjadi pada Gianni Versace, 50, perancang busana kaliber dunia, yang tewas ditembak mantan pasangannya, Andrew Cunanan, gay berdarah filipina di Miami, AS, 1997 lalu. Gay pelacur papan atas itu tak menggunakan tangan orang lain untuk mengekskusi mantan kekasihnya itu, melainkan menembak dengan tangannya sendiri.
Sikap posesif sebenarnya tak hanya ada di kalangan homoseks, tapi juga kaum hetero alias “normal”. Lihat adegan iklan rokok yang memperlihatkan gadis cantik yang selalu memonitor kegiatan pacarnya lewat handphone, sehingga si cowok memasang mesin penjawab yang sama bunyinya : “sendiri, di rumah, tidur!”. Itulah cermin cewek yang posesif terhadap cowok.
Posesif nampaknya memang watak yang melekat pada insan yang haus kasih sayang, termasuk kalangan gay. Seberapa kadarnya terpulang pada masing-masing. Tapi posesif yang berlanjut pada tindak kekejaman dan tindakan di luar batas, hanya para ahli yang menganalisa.
Dodo, konsultan Arus Pelangi, organisasi pembela hak-hak gay, lesbian, biseksual dan transeksual (LGBT) membantahnya. “Hubungan cinta, rumah tangga, posesifitas, dan sensitifitas kami sama saja dengan mereka yang heteroseks,” ujarnya. Menurut Dodo, yang juga gay, sudah sejak lama homoseksual telah dinyatakan bukan gangguan jiwa. Namun, masyarakat masih banyak yang menganggap homoseksual adalah suatu penyakit kejiwaan.
Sedangkan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Andrianus Meliala, kepada media online menyatakan, dari sisi akademis, hubungan cinta sejenis bukan hubungan yang sehat, seperti egosentrik. Kalau kita (kaum heteroseksual) bilang cinta, itu bukan berarti memiliki. Tapi bagi pasangan sejenis, cinta harus memiliki,” katanya.
Adrianus memaparkan, dalam “cinta platonis”, tidak ada istilah selingkuh atau pindah ke lain hati, bagi pasangan sejenis. Dari pada kehilangan pasangan maka lebih baik dimatikan saja. Jadi lose-lose, tidak ada yang dapat pasangannya.
JARANG MENGAKU
Sebagai mana watak yang sering dikonotasikan negatif, seperti egois, cemburu, karakter posesif jarang diakui oleh pemiliknya. Dalam keseharian mudah menjumpai orang yang mengaku “Gue memang cemburuan” ketimbang dengan mereka yang terus terang “Iya, gue memang posesif!”
Hendra, 32, pelatih kebugaran, misalnya. Dia mengaku termasuk yang suka gonta ganti pasangan, dan tak bisa hubungan kalau nggak pakai proses, dan perasaan. “Tapi posesif dan membunuh pasangan, gue gak! Gua baek-baek aja, ‘kan, “ seloroh Hendra.
“Pisah sama pasangan itu menyakitkan. Apalagi kalau ada bau-bau selingkuhnya. Sa..kiiiit… “ kata Hendra, 35, dengan meniru gaya Robin Onsu, pembawa acara Super Soulmate di Indonesiar. “Tapi menyakiti pasangan atau bekas pasangan secara fisik apalagi membunuh gak lah ya, “ kata pemilik body ala binaragawan, tapi tutur katanya lembut itu.
“Lihat body aku. Aparat lihat juga ngeper. Tapi bunuh nyamuk pun aku gak bisa..” tambahnya.
Benarkah gay posesif? “Ya! Kecenderungannya sih gitu. Tapi kalo ditanya ke gue, gue sendiri gak tahu. Coba tanya sama yang sebelah ini..” kata Erwin, 29, dengan tatapan mesra kepada pria di sampingnya, di satu sore, di satu cafe, di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat.
Dengan cuek, yang di sebelah menyuapi Erwin, potongan blackforest, lalu membersikan pinggiran bibirnya dengan tisu, sambil menyahut: “Lu aja kalee, gua mah enggak…!!” teriak Doddy, 27, lagi-lagi dengan menirukan jargon pembawa Robin Onsu.
sumber: dimas – poskota.co.id
mangkanya buat gay gay tua keladi di gaya nusantara terutama mas rudy jangan suka sembarang nyolot dan pengen ML aja sama pasangan orang lain terutama yang brondong dan cuco kalo gak pengen di mutilasi dan dibuat sop konro!
siapa bilang gay itu cenderung posesif? itumah asal nyablak. jangan terlalu sempitlah memandang sesuatu. menurut saya pendapat yang mengatakan demikian karena mereka melihat bahwa komunitas itu dari sudut yang sempit dan kebetulan komunitas gay itu adalah minoritas. jadi jelaslah bahwa jika yang minoritas itu sangat mudah didiskreditkan. padahal kelompok mayoritas seperti heterosek juga punya kecenderungan yang sama kok.
mengomentari komentar saodah ( elo jadi kepala Office boy di OKE TV apa masih suka malakin mail ama sayuti? hehe), gue pikir komentar elo masuk akal juga, gue dulu sempat ditaksir ama orang gaya nusantara (lupa namanya), yang jelas orgnya gendut/buncit, pendek dan idungnya pesek, dia bilang ama temen gue, kalau dia berani BAYAR berapapun asal bisa TIDUR dan ML ama gue, duh, jijay bajay deh gue, langsung gue ngacir aja.., segitunya ya org gay, mentang-2 punya duit, kalo gue laporin ryan waktu itu ‘kali aja ini orang udah dimutilasi ya, he3x
mengomentari komentar saodah ( elo jadi kepala Office boy di OKE TV apa masih suka malakin mail ama sayuti? hehe), gue pikir komentar elo masuk akal juga, gue dulu sempat ditaksir ama orang gaya nusantara (lupa namanya), yang jelas orgnya gendut/buncit, pendek dan idungnya pesek, dia bilang ama temen gue, kalau dia berani BAYAR berapapun asal bisa TIDUR dan ML ama gue, duh, jijay bajay deh gue, langsung gue ngacir aja.., segitunya ya org gay, mentang-2 punya duit, kalo gue laporin ryan waktu itu ‘kali aja ini orang udah dimutilasi ya, he3x :grin: :razz:
Gue termasuk gay yang gak posessif. Bagi yang kepengen ML ama gue, kita bisa ketemu di forum ini ye..
BOLEH KENALAN KAN >
@saodah
gue termasuk salah satu orang yang pernah mau dijadiin ‘piala’ bergilir ama orang-orang di gaya nusantara, tapi gue berhasil melarikan diri, pertama gue dikasih pulsa, trus mereka telp/sms, ngajak makan, dikiranya gue cowok gampangan ‘kali ya
hehe, temen gue ada yang akhirnya jadi pelacur setelah digilir ama mereke trus diumpankan ke oom-oom dan dia keterusan sampe skg
gue meski homo tapi gak bakalan mau lagi ke markasnya gaya nusantara, najis deh dengan banci-2 keriput itu, hueekk! :mrgreen: