Ternyata binatang lintah dapat kembali lagi ke dalam ilmu pengetahuan pengobatan. Lintah yang sebelumnya pernah berjasa di ilmu pengobatan kembali berjasa bagi para ilmuwan di dunia medik. Sebuah penelitian di Jerman beberapa waktu lalu menemukan bahwa lintah dapat mengurangi sakit kronis pada sendi. Para peneliti mempelajari sekelompok orang yang menderita osteoarthisis parah untuk dirawat dengan obat penahan rasa sakit yang dikombinasikan dengan terapi lintah.
Lintah tersebut diletakkan pada lutut pasien dan dibiarkan menempel di kulit selama 80 puluh menit. Sementara itu, obat hanya menghasilkan efek yang minimal. Pasien yang dirawat dengan terapi lintah ini mengalami pengurangan rasa sakit secara signifikan, pasien mampu bertahan selama 28 hari. “Liur dari lintah mengandung zat yang mematikan sensitifitas syaraf pada sendi yang sakit,” ujar Gustav Dobos, seorang pencetus penelitian. (yz)
;-) Dalam ilmu pengobatan Islam, pengobatan mengeluarkan darah kotor termasuk metode yang sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah saw. Lintah merupakan salah satu media untuk mengeluarkan darah kotor secara alami. Efeknya, akan meringankan tubuh. Sebab, kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit yang menjadi sumber penyakit, akan disedot lintah tersebut. Lintah mengeluarkan semacam liur, zat hirudin yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian, sirkulasi darah jadi lancar. Sehingga, tubuh terasa bugar kata terapi yang berada di pacar keling kec.tambaksari disurabaya ini. Dalam praktek pengobatannya, dia menggunakan lintah rawa. Jumlah yang ditempelkan, tergantung tingkat parah atau tidaknya… Read more »