Maluku yang merupakan gugus kepulauan, terletak di wilayah Indonesia Bagian Timur. Propinsi ini terdiri dari 1.027 buah pulau besar maupun kecil, sehingga lebih dikenal dengan julukan ‘Propinsi Seribu Pulau’, dengan Ambon sebagai ibukotanya. Di antara pulau tersebut terdapat pulau-pulau besar seperti Pulau Seram (1.862.500 Ha), Pulau Halmahera (1.800.000 Ha), Pulau Buru (900,00 Ha), Pulau Yamdena (805.800 Ha), Pulau Obi (370.000 Ha), Pulau Wetar (362.400 Ha) dan Pulau Morotai (180.000 Ha).
Secara geografis Maluku terletak di antara 5°LU-8°20’LS dan 124°-135°BT. Luas wilayah kepulauan ini seluruhnya sekitar 85.100.000 Ha. Jarak dari utara-selatan sekitar 1.150 km dan Timur-Barat sekitar 1.000 km. Sembilan puluh prosen wilayah ini merupakan lautan (76.527.200 Ha) dan sepuluh prosennya daratan (8.572.800 Ha). Tak pelak, objek wisata yang paling menjual adalah potensi bahari.
Maluku merupakan salah satu propinsi tertua dalam sejarah Indonesia, dikenal memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Secara historis kepulauan Maluku terdiri dari kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai pulau-pulau tersebut. Nama Maluku sendiri berasal dari kata Al Mulk yang berarti Tanah Raja-Raja.
Berwisata ke Ambon, selepas mendarat di Bandara Internasional Pattimura, anda harus menempuh perjalanan dengan mobil sekitar satu jam untuk mencapai pusat kota Ambon. Sepanjang jalan menuju jantung Kota Maluku, anda akan disuguhkan panorama menawan dari Teluk Ambon yang mengitari pulau sepanjang perjalanan. Bagi anda yang hobi diving, jangan lupa mengunjungi Desa Latuhalat berjarak sekitar 17 km ke arah barat dari pusat kota Ambon. Di sana, terdapat perairan indah sebagai lokasi diving. Keindahan panorama biota bawah laut dapat dinikmati di desa ini.
Di lepas pantai, tepatnya di timur laut Ambon, terhampar sebuah pulau kecil. Pulau Pombo, namanya. Pulau ini juga menjadi salah satu destinasi andalan pecinta diving. Dengan airnya yang jernih serta keindahan alam bawah air yang berisi beragam flora dan fauna laut serta gugus terumbu karang yang masih sehat pasti akan segera memukau anda. Laut di Pulau Pombo menjadi kawasan cagar alam dengan sebutan Taman Laut Pulau Pombo. Konon, kata Pombo berasal dari bahasa Portugis yang berarti Merpati. Sehingga, Pulau Pombo diartikan sebagai Pulau Merpati. Di sana, selain meyelam, anda juga dapat melakukan snorkeling. Pulau ini jarang dikunjungi, karenanya anda bisa merasa seolah-olah berada di ‘pulau pribadi’.
Destinasi lainnya antara lain adalah Pantai Namalatu. Letaknya, berhadapan dengan Laut Banda, sekitar 15 km dari pusat kota Ambon. Jika anda hobi diving, sebaiknya jangan melewatkan Tanjung Setan. Lokasinya berada di Desa Morela, sebelah utara Ambon. Meski memiliki panorama bawah laut begitu dahsyat, Tanjung Setan memiliki arus yang kencang. Karena merupakan pertemuan dua laut, yaitu laut Banda dan laut Serang.
Lokasi lain yang layak dikunjungi adalah Waai. Lokasinya di pantai timur Ambon. Pantai yang molek ini terkenal juga dengan Kolam Waiselaka yang merupakan habitat belut. Hewan air tersebut berada di dasar kolam di balik bebatuan. Untuk mengundang belut-belut tersebut agar mau muncul ke permukaan, biasanya penduduk setempat memancingnya dengan umpan telur.
Tak hanya objek wisata alam, anda dapat mengunjungi Benteng Amsterdam. Terletak di kawasan pantai utara. Selain keindahan panorama pantai, benteng ini menjadi saksi sejarah keberadaan penjajah asing di Maluku pada masa lampau. Bila ingin berwisata ke museum, Ambon memiliki Museum Siwa Lima. Di museum seluas 3,7 hektar itu, terdapat beragam koleksi budaya dan sejarah. Seperti, replika arsitektur bangunan tradisional di antaranya adalah Rahanteli (rumah adat) dan Baileo (tempat aparat pemerintah bermusyawarah). Terdapat pula replika dapur tradisional Maluku, lengkap dengan peralatan masak tradisional. Koleksi pakaian adat tradisional lengkap dideretkan di museum tersebut. Koleksi lainnya adalah senjata perang tradisional, alat musik tradisional, goa prasejarah, gerabah dan kotak pos peninggalan jaman Belanda. Di kawasan museum ini terdapat gedung koleksi kelautan dengan salah satu koleksinya adalah kerangka Paus Biru yang merupakan jenis paus terbesar di dunia. Dengan panjang 25 meter dan berat 80 ton.
Salah satu desa yang masih erat menganut hukum adat adalah Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Desa ini terletak di tengah Kota Ambon dan dihuni ribuan penduduk dari berbagai suku, agama dan ras serta berada dalam modernisasi kehidupan. Namun disisi lain, desa ini masih memiliki segudang rahasia kuktural yang terus dipelihara dan dipertahankan sebagai aset budaya, salah satunya adalah pelantikan kepala desa. Bahkan di desa ini warganya tidak boleh menjual tanahnya kepada pendatang. Hal ini untuk melestarikan desa induk Batu Merah agar tetap dimiliki para keturunan dari soa Batu Merah sendiri. Kalaupun akan dijual, harus mengikuti tata krama adat dan pembelinya harus masih ada hubungan soa dengan Desa Batu Merah. Sebuah upaya yang patut diacungi jempol.
Hiii….
Ada ngak Peta Gugus Pulau untuk Kepulauan Maluku???
Lagi butuh nich…
maluku yang dikenal dengan seribu pulai namun pemberdayaan kepulauan itu sangat minim sehingga masih banyak tertinggal di kalangan provinsi maluku,
lautan sebagai sumber kekayaan pertama bagi maluku namun hal ini tidak pernah dirasahkan oleh warga setempat. hal ini membuiat para intelek maluku berpikir dengan seribu kaki, artinya berpikir terbalik karena dimana seribu pulau tdk jadi jangkauan bagi masyarakat. hal ini dapat dibuktikan bahwa banyak masyarakat yang masih menderita.
kepulauan yang dimaksukan itu merupakan pemberdayaan yang signifikan oleh pemerintah untuk melihat semua hasil alam namun tak terlepas diukung oleh sumberdaya manusia untuk mengatur dan mengelolah hal tersebut.
namun pemerintah tak pernah meliuhat masyarakatnya demi kemakmuran an kesejahteraan maluku demi kesuksesan untuk lebih maju lagi dengan otonomi daerah kepulauan.
di kota ambon masih terjadi kekacauan yang di akibatkan oleh para PSK yang berkeliaran, hal ini haruslah diatur dengan baik agar nege4ri seribu pulai ini terlihat inah dan kembali manis seperti dulu lagi.
Nama Maluku sendiri berasal dari kata Al Mulk yang berarti Tanah Raja-Raja. penggal kalimat di atas menimbulkan tanda tanya besar, ………… al mulk berasal dari bahasa arab, orang kenal kata al mulk karena saudagar islam yang datang dan menyebarkan agama islam sambil berniaga, memang banyak kerajaan di maluku, seperti di daerah maluku utara, dari banyak kerajaan2 kecil kemuadian dibentuk empat kerajaan besar seperti kerajaan ternate yang berdiri pada tahun 1250an dengan kolano (raja) pertamanya Cico bunga. sungguh kata Maluku sudah ada jauh dan jauh sebelum islam dan orang2 arab datang ke maluku. Jadi sebenarnya Kata maluku berasal dari mana dan… Read more »