Asma dan gangguan pernapasan lainnya bisa timbul karena beberapa faktor, selain faktor keturunan. Faktor pencetus yang paling menonjol adalah polusi udara, alergi, dan stres.
Gary E. Hatch, Ph.D., peneliti penyakit paru-paru dari Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang mendapat asupan zat antioksidan (vitamin C dan betakaroten) yang cukup akan mengurangi serangan asma dan penyakit pernapasan lain.
Keluarga labu-labuan (squash) merupakan bahan pangan ideal bagi penderita asma karena memiliki kandungan vitamin C, alfakaroten, dan betakaroten yang tinggi. Semakin cerah warna dagingnya (kuning jingga), semakin tinggi kadar betakarotennya.
Bahan:
(waktu persiapan: 10 menit)
2 sdm minyak zaitun
50 g bawang bombai, cincang kasar
2 siung bawang putih, cincang
750 ml kaldu
500 g labu kuning, kupas, potong-potong
1 sdt oregano kering
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
¼ sdt pala bubuk
50 ml krim encer
Cara membuat:
(waktu memasak: 15 menit)
- Panaskan minyak zaitun, tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum. Tambahkan kaldu, didihkan.
- Masukkan labu kuning, masak hingga setengah matang. Angkat dan biarkan uapnya hilang.
- Proses kaldu beserta labu kuning dengan blender hingga halus. Jerang kembali di atas api kecil.
- Bubuhi oregano, garam, merica, pala, dan krim. Didihkan, segera angkat. Sajikan dengan garlic bread.
TIP DAPUR :
- Cara praktis dan gampang mengupas kulit labu kuning ialah dengan memanaskan labu kuning dalam microwave (tombol medium selama 2-3 menit), maka kulitnya akan menjadi lunak dan lebih mudah dikupas.
- Tambahkan 1 sdt bumbu kari bubuk untuk memperoleh aroma sup krim yang menggugah selera.
TIP SEHAT:
- Selain labu kuning (pumpkin), bisa juga diganti dengan jenis labu lain di antaranya butternut squash, spaghetti squash, buttercup squash, delicata, atau calabaza squash. Mengonsumsi 100 g squash menyumbangkan 40 – 60 % kebutuhan betakaroten per hari.