Langkah sejumlah perusahaan atau instansi pemerintah melarang karyawannya untuk mengakses Facebook atau Twitter selama jam kerja, dinilai sebagian pengamat sebagai langkah wajar. Popularitas Facebook dan Twitter yang kian meningkat dianggap sangat berpotensi untuk merugikan perekonomian negara.
Apa hubungan antara Facebook dan perekonomian negara? Baru-baru ini di Inggris, sebuah konsultan IT, Morse mengungkapkan Facebook dan Twitter dinilai menurunkan produktivitas karyawan. Akibatnya ekonomi Inggris diperkirakan merugi sekira 1,38 miliar poundsterling per tahun.
Join! Facebooknya Indonesia, Dijamin bangsa Untung!
Sebanyak 50 persen dari sekira 1460 pekerja yang disurvei mengaku selalu mengakses Twitter dan Facebook selama hari kerja. Tiap-tiap pekerja juga mengaku menghabiskan waktu sekira 40 menit per pekan. Artinya waktu 40 menit selama sepekan dianggap terbuang percuma.
Survei juga mengungkapkan, sepertiga dari seluruh responden itu seringkali memposting informasi sensitif perusahaan di situs jejaring sosial.
“Ketika seseorang ditanya berapa lama mengakses situs jejaring sosial, mereka menjawab sekira 40 menit per minggu. Namun ketika ditanya tentang aktivitas teman mereka di jejaring sosial, mereka menjawab teman mereka mampu mengakses satu jam per hari. Sebab itu hitung-hitungan kami menggunakan nilai terendah dan bukan poin tertinggi yakni satu jam sehari,” kata seorang konsultan Morse, Philip Wicks seperti dilansir Bignewsnetwork.
Namun begitu Wicks mengatakan, jejaring sosial akan sangat berguna bila digunakan secara profesional.
sumber : okezone.com – Stefanus Yugo Hindarto
bener memang, di cina g ada yang bisa masuk, di blokir semua twitter n facebook n msh byk lainnya.
.-= Mapuc“s last blog ..Twitter Peek =-.